Sabtu, 15 April 2017

PERJALANAN | #Week1inAustralia | Melbourne

01.51 0 Comments

ASSALAMU'ALAIKUM! 

Yarra River

Hi, guys!!!

Udah lama bangeeeeeeeeet gak nulis blog, nih. Ada yang kangen, gak? *kepedean hahaha..

Jadi, selama beberapa minggu gak nulis blog, aku sibuk untuk persiapan kepindahanku ke Australia alias Aussie atau lebih gaulnya lagi Ozzy atau lebih singkatnya lagi OZ! -- Aussie likes to shorten everything! --

Semua orang yang dekat sama aku pasti tahu soal keberangkatanku ke OZ. Aku gak pernah share apapun di social media-ku tentang kepindahanku (eh, pernah deh sekali tapi ya... tersirat gitu, deh..). Kalau kamu gak tahu soal ini, hmmm... mungkin kamu gak sedekat itu sama aku hehe.. *peace, bercanda*

Pertama kali aku blak-bakan soal ini adalah saat aku upload sebuah foto di instagram. Ini dia fotonya!

sambil promosi instagram hahaha!

Sebetulnya, foto ini diambil di Soekarna Hatta International Airport, tapi aku upload di Tullamarine atau Melbourne International Airport. Nah, dari foto inilah mulai bermunculan pertanyaan seperti, "Liburan, Ka?", "Kerja, Rik?", dan sebagainya. Oleh karena itu, aku tulis blog ini untuk jawab semua pertanyaan itu. So, this is my story!

Aku jelaskan secara singkat tapi mencakup semua, ya. Awalnya aku ikut sebuah seleksi untuk program kerja sama antara Universitas Pendidikan Indonesia {khususnya Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, serta hanya melibatkan dua program pendidikan, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (dik) & Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris (dik)} dan Department of Education and Training Victoria, Australia. Seleksi dilaksanakan bulan Juni melalui tiga tahap, yaitu seleksi administrasi, seleksi kompetensi, dan wawancara. Alhamdulillah, aku lolos dalam ketiga tahap tersebut, dan di sinilah aku sekarang, Victoria.

Program ini dinamakan Language Assistant Program, dan aku adalah satu dari sembilan peserta yang lolos seleksi. Teman-temanku yang lain adalah Putri, Sopi, Fadhil, Iva, Suci, Alifa, Iqbal, dan Imelda. Kami ditempatkan di kota atau suburb yang berbeda-beda. Aku ditempatkan di Geelong, sekitar 1 jam dari Melbourne, dan aku bekerja di dua sekolah, yaitu di secondary college dan primary school.

Well, kita lanjut saja ke petualanganku di Negeri Kanguru ini!

MELBOURNE

21 Januari 2017

Pesawat yang membawa kami terbang, Garuda Indonesia, mendarat di Tullamarine International Airport pada pukul 08.00. Semua proses di bandara, termasuk imigrasi berjalan lancar (pssstttt.. ternyata luggages-ku gak diperiksa sama sekali padahal declare barang yang mungkin dilarang dibawa ke OZ). Biasanya, kalau dengar atau baca pengalaman orang lain kesannya super ribet. But, everything went smooth, hamdallah...

Perjalanan dari bandara ke Melbourne CBD lumayan jauh, kami menggunakan Sky Bus dengan tarif AU$19. perorang. Mahal, itu yang terlintas di benakku saat itu. Tapi, ya, itu wajar sehubungan dengan kurs mata uang.

Karena ini baru hari pertama di Melbourne, kami memutuskan untuk istirahat dulu di hostel (anak ekonomis jadi pilihnya hostel haha!). Jujur, karena terlalu anxious tentang banyak hal, aku bahkan gak nulis 'where to go list' untuk petualanganku di Melbourne. Akhirnya, aku bikin list selagi istirahat di hostel. Oh, ya, kalau kamu mau stay di Melbourne selama beberapa hari dan butuh hostel yang murah, search aja Discovery Melbourne (di Agoda App biasanya yang paling murah), sudah free breakfast, lho!

Meski gak pergi ke 'tempat bagus', aku, Fadhil & Iqbal (teman-teman satu program) makan di sekitar hostel. Agak susah untuk menemukan tempat makan yang sekiranya halal, murah, dan cocok dengan lidah kami. Tapi akhirnya kami menemukan Sambal Kampung! Namanya sih Indonesia banget, tapi makanan yang dijual ternyata Malaysian & Chinese cuisine. Meski begitu, yang terpenting halal (ada sertifikatnya) dan cukup standar harganya. Aku beli Chicken Curry Laksa seharga AU$10, dan porsinya luar biasa banyak! Ya... kira-kira dua bahkan tiga kali lipat porsi Indonesia. Ahasil gak habis, deh!

fotonya gak 'instagramable' -- btw, spring water itu gratis, dikasih sama 'stranger'. thanks!

Alhamdulillah hari pertama di sini udah ada yang traktir aja #rezekianaksaleh :)

Berhubung masih lelah dan agak jetlag, kami memutuskan untuk kembali ke hostel dan beristirahat.


22 Januari 2017

Petualangan dimulai!

Hari ini kami (aku dan Fadhil -- Iqbal entah ke mana haha) mengunjungi beberapa tempat ikonik di kota Melbourne. Berhubung Melbourne adalah ibukota Victoria, kesibukan terlihat jelas di sini. Banyak tempat yang bisa kami kunjungi, dan tempat pertama yang kami pilih adalah St. Patrick's Cathedral. Sesuai namanya, tempat ini merupakan gereja utama atau bisa juga dibilang gereja keuskupan. Entah mengapa dari dulu selalu suka melihat bangunan dengan tema klasik seperti katedral ini. So, we decided to take some photographs!




Oh, ya, satu hal yang harus diingat saat kamu jalan-jalan di Victoria adalah myki card. Kartu ini adalah kartu ajaib yang bisa kamu pakai untuk menaiki transportasi publik seperti trem, bus, dan juga kereta. Kamu bisa membelinya di beberapa mini market seperti IGA, Seven Eleven, atau bahkan membelinya di myki machine yang biasanya terdapat di beberapa stasiun, pemberhentian trem ataupun bus dengan harga AU$6 untuk kartunya, dan juga membeli balance dengan rincian  sebagai berikut.






Lanjut cerita, setelah dari St. Patrick's Cathedral, kami melanjutkan perjalanan ke Parliament House of Victoria. Dari namanya sudah jelas kalau tempat ini 'berbau' pemerintahan. Bisa juga dibilang DPR-nya Victoria. Ini dia gedungnya!




Setelah itu, kami pergi ke Saint Kilda Beach untuk menghadiri acara Wonderful Indonesia Beach Festival (WIBF) 2017. Kebetulan sebelum kami pindah ke sini, salah satu alumni program kami memasukkan kami ke dalam grup Bhinneka, yaitu grup tari tradisional Indonesia yang berada di Melbourne. Nah, pada acara WIBF tersebut, Bhinneka menampilkan Tari Payung dan Tari Saman. Sayangnya, kami terlambat untuk menonton penampilan mereka di sana. Meski begitu, aku punya beberapa foto saat mereka menari.





Walaupun gak jadi nonton Bhinneka, kami menemukan banyak makanan menarik yang pastinya Indonesia banget. Aku beli bakso rawit seharga AU$10 yang pedasnya nampol abisss, dan minumnya Teh Kotak seharga AU$2 (kalau di Indonesia sih bisa dapat 5 dan masih kembalian). Ada yang bikin bakso ini makin enak, yaitu makannya di pinggir pantai St. Kilda dengan cuaca yang cukup panas (karena masih summer).


Oh, ya, karena kami mengikuti location yang di-share di grup, kami sedikit tersesat karena ternyata lokasi tersebut kurang akurat. Tapi ada hikmahnya sih, berkat lokasi yang salah, kami melewati Luna Park Melbourne tanpa sengaja. Ya, tempat ini adalah taman hiburan seperti Dufan. Kami hanya melewatinya karena tempat itu bukanlah tujuan kami. Tapi, tentu saja ada foto yang kuambil. Btw, untuk masuk tempat ini tidak dipungut biaya alias gratis, hanya perlu membayar untuk naik wahana-wahananya saja.




Setelah puas menikmati suasana pantai, kami kembali ke pusat kota dan melihat gedung yang juga ikonis, yaitu Flinders Street Station. Bangunan megah nan cantik membuatnya jadi pusat perhatian para turis. FYI, tempat ini memang masih berfungsi sebagai stasiun kereta.




Berhubung musim di bulan Januari masih musim panas, waktu daylight pun lebih panjang. Sekitar pukul 19.00 kami masih bisa berjalan-jalan menyusuri tepian Yarra River, dan bersantai sejenak sambil melihat pemandangan 'cruise' di sungai itu. Mendekati senja kami berjalan kembali menuju St. Paul Cathedral melalui South Gate Bridge.




South Gate Bridge

St. Paul Cathedral


Well, perjalanan kami untuk hari ini selesai.


23 Januari 2017
Gak banyak tempat yang kami kunjungi hari ini karena sedikit sibuk dengan urusan pekerjaan. Bikin bank account lah, bikin Working With Children Check lah (wajib dimiliki pengajar di Victoria) lah, sampai akhirnya urusan itu pun berakhir menjelang sore. Karena bingung mau ke mana, akhirnya kami putuskan untuk pergi ke Brighton Beach. Aku tertarik pergi ke sana karena kutahu ada puluhan bathing boxes cantik berwarna-warni di sepanjang pasir pantai tersebut. Akhirnya kami ke sana naik kereta. Cukup jauh, sekitar setengah jam di kereta dan berjalan sekitar 10 menit, kami pun sampai di pantai kedua kami di Victoria. Bahagianya karena kucinta pantai!


abaikan kaki belangku




Woohooooooo! Akhirnya blog ini selesai juga. Sebetulnya, aku tulis blog ini sejak 29 Januari 2017. Tapi..................................... karena sibuk jalan-jalan dan juga kerja, akhirnya baru selesai sekarang (btw ini adalah akhir liburan term 1), itu artinya 3 bulan sudah blog ini hanya menjadi draft.

Baiklah, sekian blogku yang panjang lebar tentang minggu pertamaku di Melbourne, Victoria. Kenapa cuma ada 3 hari? Karena aku berangkat ke 'tempat tinggal'-ku di Geelong pada tanggal 24 Januari 2017. Penasaran tentang Geelong? Tunggu blog selanjutnya, ya! *sok ngartis lagi HAHAHA

Good on you, Fadhil dan Iqbal, sudah menjadi partner jalan-jalan yang seru!


Oh, ya, jangan lupa follow instagram mereka ya di:
www.instagram.com/fadhelalhadi 
www.instagram.com/iqbalnurfikri93 

Instagramku juga: www.instagram.com/rikashears

See you on my next post!


WASSALAMU'ALAIKUM!

Follow me @rikarl