Selasa, 08 November 2016

PERJALANAN | #ExploreBali: Day 1

source: google.com


ASSALAMU'ALAIKUM!


Yay! Cukup lama tidak menulis, aku putuskan untuk menulis travel diary!

Minggu lalu, aku berlibur ke pulau paling terkenal di Indonesia, bahkan dunia. Ya, The Island of 1000 Temples, Bali!

Aku sebut ini travel diary, tapi sebetulnya aku akan bercerita cukup detail agar kalian yang akan berlibur ke Bali  punya sedikit 'bekal' berupa informasi hihi...

Sebelumnya biar kukatakan bahwa setiap kali aku traveling, aku berusaha sehemat mungkin -- because I'm not Mrs. Zuckerberg hahaha~

Well,  aku pergi bareng dua temanku, Novy & Nisa. Novy, temanku sejak berkomunitas di Earth Hour Bandung, sedangkan Nisa adalah temannya Novy yang baru kukenal via whatsapp dua bulan lalu. Ya, ini perjalanan jauh, ini liburan, kami bukan teman dekat (maaf, Nop, aku tak bermaksud HAHAHA), but we had so much fun!

Kami beli tiket pesawat secara online 2 bulan sebelum keberangkatan, awalnya coba cari promo Air Asia yang return (Pulang-Pergi) rute Bandung-Bali, tapi ya... rezekinya hanya dapat tiket promo one way sudah alhamdulillah. FYI, tiket rute Bandung-Bali sangat cepat habis dibandingkan rute Jakarta-Bali. So, kalau kamu kehabisan tiket dari Bandung, bisa cari yang dari Jakarta.

Harga tiket pergi yang kudapat adalah Rp380.000, tiket pulangnya Rp400.000. Murah, kan? Sebetulnya bisa lebih murah lagi kalau bisa dapat tiket return, yaitu Rp650.000 saja! Nah, penasaran kan belinya di mana? Di instagram.com/ipendutreviews dan instagram.com/office.ticketing.online ;)
*note: karena ini tiket promo, reschedule dan delay sangat mungkin terjadi

source: google.com

Bali merupakan pulau yang begitu didambakan oleh para turis domestik dan mancanegara. Aku rasa jumlah turis mancanegara mengalahkan jumlah turis domestik tiap tahunnya. Hal ini terlihat jelas saat kami berlibur di Pulau Dewata, kamilah yang jadi  'bule'-nya hahaha..

Selama di Bali, kami stay di rumah Uni dan Uda-nya Novy di kawasan Denpasar. Gratis segalanya, bahkan saat pulang malah diberi buah tangan. Terima kasih banyak Uda, Uni, Ibu, Chelsea, dan juga Vincent!

Kami menyewa mobil untuk bepergian setiap harinya. Rata-rata tarif penyewaan mobil di sana mulai dari Rp500.000 untuk 10-12 jam, sudah termasuk driver dan gasoline. Karena kami menyewa dari temannya Uni, tarifnya pun jadi Rp450.000/hari. Senangnya!

Ah sudahlah, lanjut ke intinya saja, ya. Inilah hari pertama kami di Pulau Dewata!


Desa Wisata Penglipuran


Inilah tempat pertama yang jadi tujuan kami, Desa Wisata Penglipuran, Bangli. Perjalanan dari Denpasar ke sini adalah sekitar 2 jam. Cukup jauh, tapi worth it. Hal yang membuat kami tertarik untuk datang ke sini adalah predikatnya sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Wow! It's totally cool, isn't it? Jujur saja aku kurang tahu pasti penghargaan tersebut diberikan oleh siapa, tapi terlepas dari itu, desa ini memang benar-benar bersih dan asri. Ada sekitar 200 rumah dengan desain yang mirip di desa ini, dan di ujung desa terdapat pura desa yang cukup besar.

Kalian bisa melihat ke dalam rumah warga, kecuali untuk masuk ke pura keluarga agak sedikit terbatas. Selain itu, kalian juga bisa membeli barang dagangan mereka, seperti salak, jeruk, beberapa camilan dan juga minuman.




Harga tiket masuk (HTM) tempat ini adalah Rp15.000 untuk orang dewasa, dan Rp10.000 untuk anak-anak. Sayangnya, tidak ada keterangan apapun soal tiket ini yang menyebabkan kami tidak membayar tiket masuk, petugasnya pun rasanya tidak ada di tempat saat itu. Kami baru tahu soal itu dari driver saat perjalanan pulang. Sungguh kami tidak bermaksud masuk tanpa bayar hehe..


Gunung Batur dan Danau Batur

Terletak di kecamatan Kintamani yang tebilang sejuk, Gunung Batur dan Danau Batur bisa kamu masukkan ke itinerary-mu. Panorama indah di depan mata tidak akan membuatmu kecewa saat mengunjungi tempat satu ini. 

HTM  kawasan ini adalah Rp20.000. Aku tidak tahu pasti apakah hitungannya Rp5000/orang atau Rp20.000/mobil.

abaikan perutku yang terlihat besar, efek angin masuk bajuku hahaha


Indah, bukan? Ini adalah foto di penelokan (tempat melihat-lihat), tidak jauh dari gerbang masuk. Akan tetapi, kamu juga bisa mendaki Gunung Batur dan atau berjalan ke Danau Batur. Seperti yang kamu lihat, jaraknya cukup jauh dari penelokan ini.


Selain memandangi panorama indah dan berfoto, kamu juga bisa makan atau berbelanja di kawasan ini. Kata driver, kalau sudah tanya-tanya barang di sini dan kita gak jadi beli, yang jualan bakal ngambek. Belum kucoba juga sih, jadi kalau nanti kamu berkunjung silakan dicoba hahaha.. 

Oh, ya, Kintamani juga terkenal dengan jeruknya. Jadi kamu bisa beli jeruk Kintamani untuk dijadikan oleh-oleh.




Tegalalang Rice Terraces

Setahuku, turis mancanegara sangat suka menyambangi tempat satu ini. Bagi kami, pemandangan sawah semacam ini sangat biasa, tapi tidak bagi mereka. Mungkin saja bentuk pola petak sawah yang terbilang cantik mampu membuat mereka betah berlama-lama di sini.



Tidak perlu membayar tiket untuk masuk ke kawasan sawah tersebut alias gratis. Asyik, kan? Lebih asyik lagi bagi kamu yang suka wisata belanja. Kenapa? Karena sepanjang jalan di kawasan Ubud ini, banyak sekali toko berjejer yang menjual berbagai macam barang hasil tangan warga setempat. Barang-barang yang dijual di antaranya bikini rajut, topi, aksesoris, kain, hiasan mozaik, dan patung kayu.







Tegenungan Waterfall

Awalnya, tujuan pergi ke Bali itu hanya fokus ke pantai, pantai, dan pantai. Tapi, karena kami memutuskan untuk pergi ke Desa Wisata Penglipuran di kawasan Bali Timur yang notabene merupakan daerah pegunungan (jauh dari pantai), jadilah kami cari destinasi wisata lain yang masih satu kawasan. Driver merekomendasikan tempat ini, kami pun setuju.

Begitu datang, kami disambut toko-toko dan tempat makan yang berjejer sepanjang jalan hingga kami menemukan puluhan anak tangga menuju air terjun. Dari kejauhan, air terjunnya terlihat menyejukkan mata. Tapi, karena banyak juga bule-bule yang terlihat half-naked sedang mandi, Novy memutuskan untuk tidak ikut turun hahaha!


Perjalanan pulang dengan puluhan tangga menanjak, membuat Nisa kelelahan dan nyaris pingsan. So, buat kalian yang gak begitu suka hal-hal melelahkan seperti ini, sebaiknya tidak perlu memasukkan tempat ini ke itinerary kalian.




Kuta Beach

Banyak yang bilang, "belum ke Bali kalau belum ke pantai Kuta". Hmmm.. Ada betulnya, karena bisa dibilang pantai ini merupakan ikon dari pulau Bali sejak awal kepopulerannya. Namun jujur saja, menurutku pantai ini seperti Pangandaran-nya Bali. Bagi kalian yang sudah pernah ke Pangandaran akan tahu maksudnya hehe..

Kami menyaksikan sunset di sini sambil berfoto ria. Inilah salah satu fotonya.



 

Monumen Bom Bali

Malam hari kami lewatkan dengan berjalan-jalan di kawasan Legian. Bisa dibilang kalau Legian ini adalah Malioboro atau Cihampelas-nya Bali. Keramaian malam hari terpusat di sini, berjejer begitu banyak kafe, restoran, dan juga pub di sepanjang jalan Legian ini. Hal paling menarik dari jalan Legian ini adalah adanya Monumen Bom Bali (Ground Zero) yang didedikasikan untuk para korban tragedi Bom Bali pada tahun 2002 silam.

Btw, tarif parkir di sini mahal banget, yaitu Rp20.000. Smh...



OK, guys, itulah perjalananku di #ExploreBali: Day 1 yang melelahkan tapi menyenangkan.
Masih ada #ExploreBali selanjutnya, ya!
  
Semoga bermanfaat!

Jangan lupa follow instagramku juga: http://instagram.com/rikashears

See you on my next post!

WASSALAMU'ALAIKUM!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow me @rikarl