Selasa, 15 November 2016

PERJALANAN | #ExploreBali: Day 2

ASSALAMU'ALAIKUM!


Ini adalah foto salah satu destinasi wisata yang kami kunjungi di hari kedua #ExploreBali



Hola, hola!

Bagi kami, hari ini adalah hari yang didedikasikan untuk pantai! Halah, lebay...
I don't have idea why I do love beaches so much!

Ya sudahlah biar kulanjutkan cerita perjalananku ini hehe..

Tanjung Benoa Beach

Kami datang ke sini untuk apa? Tentu saja untuk main water sport! Kenapa harus di Tanjung Benoa? Karena memang di sinilah pusat bermain water sports di Bali. Alasan dipilihnya pantai ini adalah ombaknya yang terbilang tenang dan aman. So, jangan khawatir soal ombak di pantai ini!

Ada tiga jenis permainan di Tanjung Benoa, yaitu permainan di atas air, di permukaan air, dan juga di dalam air. Permainan-permainan tersebut antara lain adalah banana boat, parasailing, flying fish, scuba diving, rolling donut, wave runner, dan yang paling terbaru dan diminati wisatawan yaitu seawalker

permainan seawalker

Sayangnya, karena beberapa alasan, kami hanya mencoba parasailing saja. Salah satu alasannya karena aku pribadi sudah coba beberapa jenis water sport yang ada, alasan lainnya adalah budget para petualang hemat hahahahah!

Untuk kalian yang berniat untuk mencoba beberapa permainan --atau bahkan semuanya-- rogoh kocek yang dalam karena biayanya sampai jutaan rupiah. Sedikit bocoran, kalau kalian mau yang jauh lebih murah, bisa reserve jauh-jauh hari secara online, akan tetapi aku kurang yakin dengan insurance, dsb.

Biaya untuk beberapa permainan yang kuketahui diantaranya parasailing Rp275.000 (FYI, kami tawar jadi Rp200.000 haha), seawalker Rp600.000, yang lainnya lupa deh yang jelas menurutku biayanya cukup mahal, tapi sebanding dengan kualitas juga kok.


fotoku saat di udara, sumpah ini seru!

  

Tempat Peribadatan Puja Mandala


Toleransi itu indah, bukan? Di sinilah keindahan itu terlihat nyata, di mana lima tempat ibadah untuk lima agama yang berbeda berada dalam satu kompleks.Ya, ada masjid, gereja katolik, gereja protestan, vihara dan juga pura. Bagi sebagian orang, tempat ini bukanlah tujuan wisata yang menarik. Namun, bagiku sangatlah menarik ketika semua umat beragama saling menghormati. Untuk para muslim, bisa berkunjung ke sini tepat pada waktu salat. Saat kami berkunjung ke sana, ada sebuah kejadian unik yaitu saat lonceng berbunyi tepat pada pukul 12.00 di gereja katolik, kemudian disusul kumandang azan yang hampir bersamaan dengan bunyi dari arah pura (panggilan sembahyang).














Warung Nasi Ayam Ibu Oki

Awalnya, kami pikir setelah salat bisa langsung lanjut ke pantai berikutnya, ternyata.... perut tak bisa diajak kompromi haha! Akhirnya kami meminta driver untuk mencari tempat makan enak dan halal terdekat. Ia pun mengajak kami ke warung nasi yang katanya terkenal ini, namanya Warung Nasi Ayam Ibu Oki. FYI, hanya ada satu menu di tempat ini, yaitu nasi campur ayam. Isinya adalah nasi plus lima olahan berbahan dasar ayam. Ini surga banget buat Rika! I extremely fall in love with chicken, lol!

Untuk porsi yang banyak, harganya terbilang murah, hanya Rp30.000 saja. Rasanya enak, serius. Tapi, menurutku ada sedikit kekurangan dari tempat ini, pegawainya jutek, pelit senyum!

ngiler gak? hehehe


Gunung Payung Beach

Menurutku, inilah pantai terbaik yang kami datangi di travel kali ini. Pantai ini masih jarang dikunjungi, sangat sepi dan menenangkan. Tapi, butuh sedikit perjuangan untuk sampai di pantai ini. Kami harus menelusuri jalan yang cukup jauh, lalu menuruni puluhan atau mungkin sampai ratusan anak tangga (terbayang perjalanan pulang, kan?). Pantai ini memiliki ombak yang tidak begitu besar, airnya jernih, pasirnya putih, ada beberapa batuan cantik yang instagram-able.

jalan menuju Gunung Payung Beach


Dan... inilah pantai indahnya!


tolong jangan ada yang bilang ini hasil edit, beberapa blogger  mungkin suka memperbagus hasil foto sebelum diunggah, tapi yang satu ini no edit




Pandawa Beach

Nah, pantai yang satu ini sih sepertinya sudah tidak asing di telinga kalian, begitupun di telinga kami. Pantai ini seringkali masuk ke dalam paket wisata travel agency, jadi tempat ini terbilang cukup ramai pada hari biasa dan sangat ramai pada hari libur atau akhir pekan. Meski begitu, driver kami mengajak ke bagian ujung pantai yang sepi karena tahu kami suka sekali suasana yang sepi. Dia sangat pengertian hahaha!

Oh, ya, untuk masuk kawasan Pandawa Beach, cukup bayar Rp20.000/mobil.




 

Balangan Beach

Pantai ini sedang hits untuk dijadikan spot berfoto, terutama dari atas tebingnya. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menikmati suasana pantai ini dari ketinggian tebing tersebut. Menariknya saat sampai di tebing, kami melihat ada pemandangan unik yaitu tempat pernikahan di sisi tebing ini.

Untuk masuk ke kawasan ini, kami tidak perlu membayar alias gratis, yay!


menikah di sisi tebing dengan pemandangan seindah ini? menarik, kan?



Nyang Nyang Beach

Ini adalah pantai yang kami lihat di instagram sebagai referensi kami. Foto-foto yang ada menarik hati kami untuk berkunjung ke tempat tersebut. Ternyata begitu sampai, realita tidak begitu sesuai dengan ekspektasi huhuhu..

Kami kira pantai ini tidak begitu jauh dari tempat parkir, tapi ternyata... jauh! Kami harus menempuh perjalanan menurun dengan jarak yang jauh dan medan yang agak curam (terutama kalau menggunakan kendaraan -- hanya bisa dilewati oleh motor). Mengetahui hal itu, kami memutuskan untuk memandangi pantai dari ketinggian tebing di Puri Nyang Nyang Resort.

Tapi, ada sesuatu yang menarik di tempat ini, yakni adanya taman dengan rumput hijau yang cukup luas. Cocok untuk berfoto, berpiknik, berlarian, atau sekedar merasakan udara sejuk di sekitarnya. Tak hanya itu, kalian juga bisa mengambil beberapa bunga khas Bali, plumeria/kamboja, yang berguguran di sekitar taman ini.

expectation (source: instagram.com/awang5)


reality, no prob lah ya sama bagusnya, tapi ini dari kejauhan hehehe




Kecak Dance at Uluwatu Temple

Inilah tujuan utamaku datang ke Bali, menonton Tari Kecak secara langsung! Akhirnya kesampaian, alhamdulillah..

Bagi sebagian orang, menonton pertunjukan semacam ini bisa dibilang biasa, tapi bagiku ini sangat seru dan memuaskan. Kalian harus coba menontonnya secara langsung juga karena pertunjukannya dimulai beberapa saat sebelum tenggelamnya matahari (sunset), aaah... juara! Aku sangat sangat sangat sangat sangat suka senja!

Untuk menyaksikan pertunjukan ini, aku harus membayar Rp100.000. FYI, ticket box baru dibuka sekitar pukul 17.30 WITA, jadi harus bersiap-siap untuk antre. Thank God, kami dibantu Mas driver untuk membeli tiket -- terima kasih Mas Yusuf (baru dikenalkan hehe). Setiap pengunjung diberi selendang yang harus dipakai selama menonton pertunjukan. Beberapa turis -- terutama turis asing -- diberi kain untuk menutup bagian tubuh mereka yang terlalu terbuka. Sebagai catatan, untuk masuk ke pura diwajibkan memakai pakaian yang "sopan dan tertutup".

Oh, ya, di sekitaran pura terdapat banyak kera, jadi kalian harus berhati-hati saat membawa barang-barang seperti topi, kacamata, dan tas. Mas Yusuf bilang, kera suka sesuatu yang bermotif bunga, dan itu terbukti saat salah satu kera mencoba untuk mengambil sendalku yang memang bermotif bunga. So, you have to be careful!

pantai Uluwatu dilihat dari kawasan Pura Uluwatu


kalian juga bisa memotret "ala-ala" seperti Novy -- abaikan wajah Nisa di belakang hahaha!

Akhirnya tulisan ini selesai juga! Sebetulnya sudah kutulis sejak empat hari lalu, tapi karena mataku bermasalah kuputuskan untuk menunda penyelesaian blog ini. Oleh karena itu, kuucapkan terima kasih banyak bagi kalian yang sudah membaca tulisan panjangku ini.

Semoga bermanfaat! Sampai bertemu di blog selanjutnya, #ExploreBali: Day 3!


Oh, ya, follow instagramku juga: http://instagram.com/rikashears

See you on my next post!

WASSALAMU'ALAIKUM!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow me @rikarl